Tes Kesehatan Sebelum Menikah, Penting!


Tes Kesehatan Sebelum Menikah, Penting!
Jakarta: Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah penting dilakukan. Sayangnya, hal ini masih kerap diabaikan oleh para pasangan calon pengantin.

Menurut Boyke Dian Nugraha, spesialis kebidanan dan kandungan, masih banyak calon pengantin yang menganggap sepele pemeriksaan kesehatan pranikah. "Mereka lebih disibukkan mempersiapkan perlengkapan upacara pernikahan atau ada juga yang merasa tidak perlu memeriksakannya karena sudah saling percaya," ujar Boyke dalam paparan hasil Sexual Wellbeing Global Survey, di Jakarta.

Sejatinya, pemeriksaan kesehatan pranikah tidak terlalu rumit. Apalagi ongkos jasanya pun cukup terjangkau. Beberapa rumah sakit, klinik, atau laboratorium sudah banyak yang menyediakan paket pemeriksaan kesehatan pranikah atau bisa diambil beberapa pemeriksaan saja.

Tes biasanya meliputi sembilan pemeriksaan yaitu hematologi rutin, urin rutin, golongan darah (A, B, O) dan rhesus, glukosa puasa, HBsAG, VDRL/ RPR, analisis Hb HPLC, badan inklusi H6H dan gambaran darah tepi. Untuk perempuan ada dua pemeriksaan lain, antirubella lgG, antitoxoplasma lgG serta antiCMV lgG.

"Tes HIV juga penting dilakukan. Tes ini terjangkau, namun banyak pasangan yang tak berani melakukannya," kata Boyke.

Padahal, menurut Boyke, jika diketahui salah satu pasangan atau keduanya dinyatakan HIV positif dapat dilakukan upaya pencegahan agar virus tak menyebar ke anak. Misalnya dengan kehamilan yang direncanakan atau bahkan sama sekali memutuskan tak memiliki anak.

Dalam kesempatan yang sama juga diulas hasil survei yang menyatakan 7 dari 10 orang Indonesia tidak menggunakan pelindung (kondom) saat pertama kali berhubungan seks.

Survei yang dilakukan oleh Durex terhadap 1.015 partisipan laki-laki dan perempuan Indonesia yang berusia di atas 18 tahun, menemukan 7 dari 10 orang Indonesia tidak menggunakan pelindung terhadap infeksi menular seksual ketika pertama kali berhubungan seks. Hubungan seks tanpa pelindung bisa menyebabkan penularan HIV/AIDS atau penyakit menular lainnya, juga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan.

"Padahal jika kondom digunakan dan disimpan dengan benar bisa memberikan perlindungan hingga 100 persen dalam mencegah penyakit infeksi menular seksual dan juga kehamilan yang tidak diinginkan," kata Boyke.

Boyke pun memberikan tiga alasan mengapa sebaiknya menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks. Pertama, untuk mengendalikan kelahiran sehingga bisa menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Kedua, melindungi diri terhadap penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual. Serta terakhir, sebagai pelindung tambahan atau cadangan dari metode kelahiran lain yang digunakan, misalnya lupa mengonsumsi pil kontrasepsi. (Go4Healthy/*) Metrotvnews.com,

0 Komentar:

Posting Komentar