9 Cara Menjaga Ikatan Pernikahan

Banyaknya terpaan dan cobaan hidup membuat banyak pasangan yang menyerah dan akhirnya memutuskan untuk berpisah. Pernikahan memang tidak selamanya bahagia seperti dalam negeri dongeng. Ada waktu di mana pernikahan begitu rapuh dan membuat wanita tidak bahagia saat melewatinya.
Suka dan duka pasti ada dalam sebuah pernikahan, tinggal bagaimana Anda menjalaninya. Badai seharusnya membuat pernikahan Anda makin kuat dan bahagia. Setiap pasangan yang menikah pasti memiliki doa agar pernikahannya langgeng dan bahagia. Apakah sulit? Berikut 9 tips untuk membantu Anda menjaga ikatan pernikahan agar sanggup bertahan meski harus menghadapi beragam ujian.

1. Milikilah komunikasi yang berkualitas

Komunikasi adalah kunci pernikahan bahagia. Komunikasi yang baik memang tidak menjamin Anda dan suami bebas masalah, namun komunikasi yang baik akan membuat hubungan berkembang ke arah yang lebih baik. Perkuat hubungan Anda dengan melakukan komunikasi yang teratur dan berkualitas. Jangan sungkan menanyakan hal-hal kecil seperti, "Sudah makan belum?" "Bagaimana harimu di kantor?" atau "Apa saja yang kamu kerjakan hari ini, Sayang?" Pertanyaan-pertanyaan itu memang terkesan sepele, namun hal-hal besar seringkali berawal dari peristiwa 'kecil' semacam itu. Perhatian Anda akan membuat harinya lebih baik. Andaipun tak ada masalah, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan atas dasar cinta itu tentu bisa membuat hatinya berbunga-bunga. Biasakan untuk membicarakan hal-hal sekecil apa pun kepada pasangan Anda.


2. Romantisme setelah menikah

Hal ini sangat-sangat membantu dalam memperdalam keromantisan antara Anda dan pasangan. Ketika masih pacaran, Anda pasti tak akan lupa betapa si dia senang melakukan hal-hal romantis untuk Anda atau sebaliknya. Betapa bersemangatnya Anda saat mempersiapkan kejutan-kejutan kecil untuknya. Setelah menikah, seringkali semua berubah. Kesibukan dan stres bisa membuat Anda berdua lupa indahnya masa pacaran dulu dan tetap memelihara romantisme. Anda tetap butuh aktivitas-aktivitas yang rutin dilakukan sebelum menikah dulu seperti, menonton bioskop, makan malam berdua, mendatangi tempat-tampat yang dulu rajin Anda datangi berdua. Selalu ingat untuk menciumnya, mengucapkan "I love you", memeluknya, mengucapkan terima kasih dan kegiatan romantis lainnya. Usia boleh menua, tapi jangan biarkan cinta Anda menua.

3. Bulan madu kedua, ketiga, dan seterusnya

Sempatkanlah waktu untuk menghabiskan waktu berdua, mungkin menginap di hotel atau pergi keluar kota menikmati waktu berduaan tanpa adanya gangguan dari pihak-pihak lain. Lupakan pekerjaan, lupakan beban persoalan. Nikmati momen-momen berharga ini untuk semakin menguatkan cinta Anda.

4. Memaafkan dan melupakan

Sebuah pernikahan yang bahagia adalah perpaduan dari dua orang yang bisa saling memaafkan. Kata maaf seringkali menjadi kata yang paling sulit dilontarkan, paling pelit diberikan. Tapi mulai saat ini, cobalah untuk jujur saat Anda atau si dia telah melakukan kesalahan. Mintalah maaf dan katakan dengan jujur kesalahan yang telah Anda atau dia lakukan tanpa ada yang ditutupi. Tidak cukup hanya dengan saling bersikap jujur dan meminta maaf. Pelaku kesalahan tentu harus berusaha keras untuk tidak lagi mengulangi kesalahannya. Apalagi, jika kekeliruan itu melukai hati pasangannya. Bagi yang merasa dilukai, milikilah hati yang besar untuk memaafkan karena tidak ada manusia yang sempurna. Hargai kejujuran dan keberanian pasangan dengan memaafkan dan melupakan kesalahannya. Setelah itu, jangan pernah lagi mengungkit 'cerita lama'.

5. Percaya dan terbuka

Percayalah pada suami dan jadilah istri yang bisa dipercaya. Kepercayaan memang sulit untuk dimiliki semua orang, namun kepercayaan harus dimiliki jika Anda berniat untuk memiliki keluarga bahagia yang mampu bertahan menghadapi badai kehidupan. Kepercayaan dapat dipupuk jika kita belajar untuk terbuka satu sama lain, tidak menutupi hal sekecil apa pun, menceritakan, dan memberitahukan hal apa pun kepada pasangan, entah itu kabar yang baik ataupun buruk.  Jangan takut untuk berkompromi, karena selalu mengalah dan selalu setuju dengan pendapat suami akan membuat Anda tidak belajar mengemukakan pendapat yang bisa jadi lebih baik.

6. Berbagi segalanya satu sama lain

Katakan apa yang Anda rasakan, apa yang Anda khawatirkan dan sebagainya. Semua akan terasa lebih ringan jika Anda mau membaginya dalam komunikasi yang tepat. Sama-sama berkarir di luar rumah, maka sama-sama berbagi tugas di rumah adalah suatu yang wajar. Langkah-langkah berikut bisa Anda jalankan.
Bicarakan secara jujur dan terbuka pembagian tugas rumah tangga yang Anda inginkan. Misalnya, mengasuh anak, menemani anak belajar, berbelanja kebutuhan rumah tangga, dan lainnya. Lakukan negosiasi dan kompromi, sehingga terwujud kesepakatan dan jalinan kerja sama yang baik dalam menangani peran dan tanggung jawab rumah tangga. Pembagian tanggung jawab urusan rumah tak hanya berdampak positif bagi Anda dan suami, namun juga bagi buah hati Anda berdua. Bagi-bagi tugas ini membuat suami terlibat pengurusan dan pengasuhan anak, sehingga tercipta hubungan ayah-anak yang lebih erat.

7. Menghargai, mengoreksi, dan memberi pujian

Mengetahui posisi dan kedudukan dalam keluarga. Sebagai istri, Anda berkewajiban untuk melayani dan patuh terhadap suami, sedangkan suami berkewajiban untuk mecintai dan menjaga keutuhan dan kebahagiaan keluarga. Hargailah setiap pendapat yang diutarakan pasangan meski mungkin Anda kurang setuju. Tak ada manusia yang sempurna. Itu artinya, tak ada manusia yang selalu dan pasti benar. Saling mengoreksi (dengan cara yang benar) untuk kebaikan bersama tentu perlu dilakukan. Hargai juga perbedaan pendapat atau pandangan, jika ada. Satu lagi, jangan pelit memberikan pujian tulus. Ini akan menambah hangat kehidupan perkawinan Anda berdua. Hargai apapun yang sudah Anda miliki saat ini. Ada kalanya pernikahan begitu rapuh, namun lihatlah hal-hal bahagia yang sudah Anda lalui bersama. Nikmati sekarang dan bersyukurlah pada kebaikan apapun yang Anda dapatkan dari pernikahan Anda.

8. Berikan dukungan

Pasangan harus bisa saling menopang karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Baik Anda atau si dia  harus mampu menutupi kekurangan
pasangan dan menonjolkan kelebihannya.

9. Tetaplah Tampil menawan

Bagi istri, setelah menikah, bukan berarti tugas Anda membuat si dia terpesona selesai. Justru ini waktu yang tepat untuk mengerahkan upaya tampil istimewa untuknya. Memang tampil 'wah' dan memukau tak perlu dilakukan setiap hari, tapi kelihatan rapi dan bersih harus tetap dipertahankan. Si dia pasti bangga memiliki pasangan yang paham bagaimana dan kapan harus menjaga penampilan. Tampillah menawan danrawatlah diri Anda.

0 Komentar:

Posting Komentar